By using this website, you agree to the use of cookies as described in our Privacy Policy.
Cover of Pamong Praja Pengabdianku: Semua Atas Karunia Tuhan Bukan Karena Kuatku
Pages: 252
ISBN: 978-602-465-463-4
DOI: 16 x 25 cm
Year: 2022
File: PAMONG PRAJA PENGABDIANKU

Review

Buku ini merupakan biografi yang ditulis sendiri dengan judul PAMONG PRAJA PENGABDIANKU, Semua Karena Karunia Tuhan Bukan Karena Kuatku. Tujuan buku ini diterbitkan adalah menjadi kenangan bagi keluarga, sahabat/teman dan pembaca. Selain narasi tentang perjalanan hidup saya, juga disertakan foro-foto dari dokumen pribadi.

BAB  1 menceritakan tentang asal desa kelahiran saya, yakni di Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Pengalaman hidup di sebuah desa, ibu kota Kecamatan dan membantu orang tua berdagang menjadi hal menarik untuk dibaca. Sungai adalah salah satu faktor pendukung kehidupan masyatakat di wilayah itu. Selain memberikan sumber air bersih dan air minum, juga terdapat ikan-ikan yang menjadi sumber pangan masyarakat.

BAB II menceritakan pekerjaan orang tua sebagai petani karet konvensional dan berdagang. Orang desa secara umum sangat mencintai pertanian, dan untuk mendukung kebutuhan anak, maka dilakukan deversifikasi pendapatan melalui jualan barang kelontong. Kedai Kelontong sebutannya yakni menjual sembako, bahan untuk sandang dan juga alat kantor dan sekolah. Ada keunikan dalam melayani pelanggan dalam berbelanja.

BAB III menggambarkan ajaran orang tua, mendidik anak-anaknya untuk mandiri melalui kepercayaan yang diberikan, Latihan dan evaluasi. Dalam hal ini banyak sekali contoh teladan orang tua yang diikuti anak-anak sehingga anak anak lebih mandiri.

BAB  IV menceritakan   pengalaman meninggalkan kampung halaman untuk bersekolah di SMA Negeri 1 Binjai, melanjutkan ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) dan ada bagian tentang APDN yang dikutip dari beberapa sumber.

BAB V memulai karir dan pendidikan, berjuang untuk mendapatkan cita-cita yang diinginkan yakni menjadi seorang Camat. Dengan perjuangan yang keras, ada tantangan namun tidak mundur. Bermohon pada pimpinan  yakni Bupati agar diberikan kepercayaan menjadi seorang Camat. Beberapa sukses story juga diceritakan dalam bab ini.  Dalam Bab in juga dipaparkan tentang  kesempatan untuk bersekolah di Institut Ilmu Pemerintahan dan juga Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan di Universitas Sumatera Utara. Sekembali dari sekolah di IIP, maka kembali lagi menjadi Pamong Praja di Kabupaten Karo dengan beberapa  posisi, dan cerita tentang pengalaman bekerja bersama masyarakat. Tantangan dan Hambatan selama menjadi abdi negara saat itu.  Pindah  tugas atas panggilan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. Jabatan saat itu adalah Kepala Biro Pemerintahan Desa, lalu Kepala Biro Pemerintahan, Pelaksana Bupati Nias dan Pelaksana Walikota Pematang Siantar dan Kepala Dinas Sosial.

BAB VI tentang perkawinan dan keluarga, menceritakan istri yang baik, proses pacaran dan anak-anak yang telah membanggakan keluarga.

BAB VII melayani di ladang Tuhan selain bekerja sebagai Pamong Praja,  saya juga aktif di organisasi  gereja dan dibawah naungan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). Sejak tahun 1977 saya sudah menajdi Ketua Permata di Desa Surbakti, tempat pertama kali saya bekerja sebagao Abdi Negara. Banyak kegiatan keagamaan yang kami kerjakan untuk mewujudkan kasih kepada sesama.

BAB VIII menceritakan pengalaman berorganisasi  baik kepemudaan maupun sosial. Mulai dari AMPI, pembangunan monument Jaga Depari, komponis lagu Karo. Monumen pendiri Kota Medan. Kesetiakawanan dan lainnya.

BAB IX adalah penghargaan yang diperoleh selama menjadi  Pamong Praja dan juga dari oragansasi keagamaan dan masyarakat.

BAB  X tentang kegiatan setelah Purna Bakti, menjalani kehidupan bersama keluarga, tetap semangat dan berkarya. 

BAB  XI  Testimonial adalah beberapa kesan dan pesan dari keluarga. Para sahabat  tentang Drs. Nabari Ginting, MSi

BAB XI Penutup