Biochar  adalah  bahan  padat  yang  diperoleh  dari  konversi  termokimia  biomassa  dalam  suatu lingkungan oksigen terbatas. Berawal dari tanah "Terra Preta de Indio", di wilayah Amazonia Brazil, yang  mengandung   konsentrasi   arang   tinggi   didominasi   oleh   bahan   aromatik   stabil   yang terkondensasi  yang berasal  dari  bahan  organik hangus  atau  biochar.  Keberadaan  Terra  Preta  di Amazonia hari  ini  membuktikan  bahwa pada prinsipnya mungkin dapat  mengkonversi  tanah  yang tidak subur menjadi tanah yang subur secara berkelanjutan,  walaupun di bawah pertanian intensif. Oleh  sebab  itu,  kebanyakan  eksperimen  mencontoh  konsep Terra  Preta  yang  didasarkan  pada amandemen biochar murni ke tanah.

Karban dalam biochar memiliki  struktur yang berbeda  dengan  bahan  organik yang  ada di tanah. Karban biochar terutama terdiri dari cincin aromatik yang lebih stabil dan tahan lama. Jika karbon dapat diambil dari atmosfer oleh tanaman dan diubah menjadi biochar, dan dijadikan amandemen tanah yang stabil,  maka ada  potensi yang sangat  besar  untuk  penyerapan karbon di tanah  sembari juga berguna bagi produktifitas tanah. Oleh karena karakteristik dan manfaatnya, biochar bertambah banyak diperhatikan  dalam hal  manajemen tanah, sebagai amandemen  mempertahankan  hara  dan memperbaiki  kerusakan tanah termasuk remediasi tanah,  dan masalah lingkungan,  pengurangan emisi  gas rumah kaca,  efisiensi  adsorben,  produksi  energi,  pengomposan,  katalis,  dan penjernihan air limbah, dll.